Artispsk.com – Dalam Gelaran kasus lanjutan terdakwa kasus penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah ditanyangkan juga video Presiden keempat Republik Indonesia yakni Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Video tersebut sengaja ditayangkan oleh Penasehat hukum terdakwa dimana Gus Dur saat itu berorasi dalam mengampanyekan Ahok dalam pilkada Bangka Belitung pada tahun 2017. Tampak dalam video tersebut Gus Dur tengah berorasi di panggung bersama dengan Ahok yang tengah saat itu berada disampingnya.
“Saya mengatakan kafir itu bukanlah untuk orang Kristen dan juga orang Yahudi, mengapa demikian? karena yang kita namakan kafir adalah untuk orang-orang yang sama sekali tidak bertuhan, ungkap Gus Dur dalam video tersebut.
Gus Dur menjelaskan bahwa dalam hukum orang Islam tentunya tidak akan rela bila menjadi makmum shalat yang berada dibelakangnya orang yang memeluk agama lain, dan mungkin sebaliknya juga, belum tentu pemeluk agama lain akan bersedia dalam memimpinkan ibadah seseorang yang berbeda keyakinan. Dalam Pernyataan Gus Dur selanjutnya hal tersebut tidak bisa disamakan dengan konteks pemimpin pemerintahan.
“Kita tidak boleh sembarangan dan tentunya kita haruslah tau dalam menempatkan diri, Anda tentunya tidak perlu takut karena Anda semua telah bersama-sama dalam memilih orang pandai di pemerintahan,” imbuh Gus Dur.
Saat itu diketahui Gus Dur juga telah mengkampanyekan Ahok sebagai Bupati Belitung Timur, dan menurut dia Ahok merupakan salah satu pemimpin yang dapat menjalankan amanah seperti menjalankan program pengobatan murah.
“Jadi tidak perlu merasa takut, saya hadir disini karena demi namanya kebenaran dan masakah politik itu tidak ada hubungannya dengan agama,” Ungkap Gus Dur pada daat itu.
Setelah Gus Dur terlihat Ahok ikut berkampanyr, dan dalam video tersebut Ahok bersyukur Indonesia telah memilih sosok tokoh yakni Gus Dur. Banyak para oknum elite yang sengaja menggunakan isu agama dalam menghalangi pemimpin yang jujur memimpin rakyat menuju kesejahteraan, ungkap Ahok.
Menurut Sirra Prayuna selaku anggota tim kuasa hukum dari pihak Ahok menjelaskan bahwa tujuan dari di putarnya video tersebut adalah untuk memberikan suatu opini kebenaran bahwa Ahok tidak bersalah dan tidak pernah ada maksud dalam menodai agama saat pidatonya di Kepulauan Seribu pada September 2016.
Tinggalkan komentar